Detil Berita

Unika Widya Mandala dan Unika Musi Charitas Gelar Seminar dan Lokakarya

  • by: Humas Unika Musi Charitas
  • 14 August 2018

Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) dan Universitas Katolik Musi Charitas
(UKMC) pada tanggal 9 Agustus 2018 lalu menggelar kegiatan seminar dan lokakarya dengan
tema “group oriented reading class and its interactive quiz”. Kegiatan yang dilaksanakan di aula
Yoseph ini ditujukan untuk guru-guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tingkat SMP dan
SMA di Kota Palembang yang ditentukan oleh ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) sesuai dengan kuota yang ditetapkan.
 
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen
UKWM dan UKMC, yaitu Prof. Anita Lie, Dra. Siti Mina Tamah, Ph.D., Trianawaty, M.Hum.,
dan Katarina Retno Triwidayati, M.Pd. Kegiatan penelitian tersebut didanai oleh
Kemenristekdikti dengan skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) tahun
2018. Penelitian yang berjudul “Pemetaan dan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris” ini dilaksanakan di Yogyakarta, Surabaya, dan Ruteng. Sedangkan kegiatan
seminar dan lokakarya hanya dilaksankan di Yogyakarta (24 Juli 2018), Ruteng (26 Juli 2018),
dan di Palembang (9 Agustus 2018).
 
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. selaku ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Musi Charitas. Dalam
sambutannya, Fransiska Soejono menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak terutama bagi guru-guru yang terlibat. Pada kegiatan ini hadir Dra.
Siti Mina Tamah, Ph.D. selaku pembicara dan peneliti yang telah menulis beberapa buku tentang
metode pembelajaran bahasa. Beliau merupakan doktor lulusan University of Groningen, The
Netherlands dengan bidang ilmu Lingustik Terapan. Dalam paparannya beliau menyampaikan
beberapa metode pembelajaran yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi siswa di
kelas. Disampaikan juga bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok
dapat diikuti dengan pelaksanaan tes berkelompok juga, namun tanpa adanya partisipasi guru
seperti dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Hal ini merupakan agak berbeda dengan
pelaksanaan praktik pembelajaran selama ini yang menggunakan pola kegiatan berkelompok
dalam kegiatan pembelajaran dan diikuti dengan tes individu.
 
Kegiatan ini diapresiasi secara positif oleh peserta. Hal ini tampak pada proses kegiatan
yang diikuti secara antusias dan partisipasi aktif peserta dalam dialog dan kesediaan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya. (red).