Sejarah Singkat

Keberadaan Universitas Katolik Musi Charitas terkait erat dengan sejarah keberadaan ketiga sekolah tinggi di kota Palembang yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Perdhaki Charitas yang dikelola oleh Yayasan Karya Kasih, Sekolah Tinggi Teknik Musi dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi yang dikelola oleh Yayasan Musi Palembang. Masing-masing sekolah mempunyai sejarah yang panjang hingga bergabungnya menjadi Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC). Berikut deskripsi secara singkat sejarah perjalanan ketiga Sekolah Tinggi hingga bergabungnya menjadi UKMC.

 
Keberadaan UKMC diawali oleh kaum awam Katolik di kota Palembang yang memiliki cita-cita akan adanya sebuah universitas Katolik sebagai perpanjangan tangan pelayanan Gereja di bidang pendidikan tinggi. Pada tahun 1960-an pernah hadir Universitas Atmajaya di kota Palembang sebagai filial Universitas Atmajaya Jakarta. Tetapi, karena faktor finansial dan jarak yang pada waktu itu tidak mudah, maka pada akhirnya universitas tersebut ditutup. Pada tahun 1986, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Palembang mengangkat kembali harapan umat akan adanya Unika di Palembang. Atas prakarsa dari Prof. dr. Hardi Darmawan, MPH., TM & FRSTM, DPFK dan Rm. Aloysius Sudarso, MA, SCJ (Saat itu adalah Propinsial SCJ Indonesia. Kini, Beliau adalah Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang) yang didukung oleh Mgr. Joseph Hubertus Soudant, SCJ (Uskup Keuskupan Palembang waktu itu) maka pada tanggal 20 September 1990 dibentuk Panitia Persiapan Pendirian Unika di Palembang. Kemudian pada 20 Mei 1991 berdirilah Yayasan Musi dengan Ir. Thomas Suratmin sebagai Ketua. Yayasan ini bertugas mempersiapkan hadirnya universitas baru di kota Palembang. Kemudian ijin pendirian berhasil diperoleh namun tidak langsung untuk universitas melainkan sekolah tinggi.

 
Setahun setelah pendirian Yayasan, pada 1 Juni 1992 ijin operasional STT Musi diberikan Dirjen DIKTI, dengan program S1 Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Manajemen Industri. Kemudian pada tanggal 26 April 1993 diikuti pendirian STIE Musi dengan program S1 Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen. Pada tahun 2004 STT Musi menambah Program Studi baru yaitu Teknik Informatika dan Program Studi Sistem Informasi pada 2006. Hadirnya kedua sekolah tinggi baru ini disambut dengan antusias oleh masyarakat sehingga jumlah mahasiswa terus mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas. Sementara itu, STIKES Perdhaki Charitas Palembang merupakan kelanjutan dari pendidikan kesehatan yang telah dirintis sejak tahun 1947 dengan program Sekolah Juru Rawat dan Bidan. Sekolah Juru Rawat ini meluluskan Juru Rawat sejak tahun 1951 dan langsung semua lulusannya diserap oleh rumah sakit-rumah sakit yang ada di Palembang, khususnya Rumah Sakit RK. Charitas yang telah ada di Palembang sejak tahun 1920-an. Program Bidan meluluskan mahasiswa pertama kali tahun 1952. Sejak 1954 Sekolah Juru Rawat dikembangkan menjadi Sekolah Pengatur Rawat dan mulai meluluskan pada tahun 1957. Dengan dipelopori oleh Sr. Antoni Senirang FCh, Rm. Abdi Putra Raharja SCJ dan dr. Hardi Darmawan MPH&TM, FRSTM untuk mengembangkan lebih lanjut Sekolah Pengatur Rawat ini, akhirnya sesuai dengan tuntutan pendidikan kesehatan saat itu, berubah menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Perdhaki Charitas yang pengelolaannya di bawah Yayasan Karya Kasih Palembang. SPK Perdhaki Charitas mulai meluluskan sejak tahun 1983. Program SPK dan Bidan sejak tahun 1994/1995 dikembangkan menjadi Akademi Keperawatan (Akper) dan Akademi Kebidanan dengan program D3 yang telah meluluskan sarjana sejak tahun 1997/1998. Melihat besarnya animo masyarakat dan sesuai dengan permintaan masyarakat dan rumah sakit untuk pelayanan yang lebih profesional, maka Akper dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perdhaki Charitas (STIKes Perdhaki Charitas) pada tahun 2006.

 
Setelah dilakukan analisis dan memperhatikan peraturan yang berlaku untuk pendirian sebuah universitas maka cita-cita awal pendiri untuk mewujudkan pelayanan pendidikan tinggi dalam sebuah Unika di Palembang dapat diwujudkan dengan bergabungnya ketiga sekolah tinggi. Hal itu dimungkinkan karena masing-masing sekolah tinggi memiliki program studi terbatas, memiliki budaya yang hampir sama serta adanya latar belakang spiritualitas, dan visi yang sama. Maka setelah bertekun dalam berbagai macam proses pengajuan perijinan dan didukukung oleh berbagai pihak, harapan para pendiri untuk mendirikan Universitas Katolik terwujud dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 573/E/0/2014 pada tanggal 17 Oktober 2014. Dengan demikian Unika Katolik Musi Charitas mulai beroperasi secara penuh di Tahun Akademik 2015/2016 dengan Rektor pertamanya adalah Bapak Slamet Santoso Sarwono, MBA.,DBA.