Detil Berita

SUKACITA MENJADI SAHABAT DI LIVE-IN CAMPUS MINISTRY

LIVE IN merupakan proses pengembangan pribadi, di mana para mahasiswa/i akan tinggal, bersosialisasi, dan berkegiatan bersama keluarga baru. Program LIVE IN memiliki tujuan untuk melatih kemandirian, kepekaan, solidaritas dan tanggung jawab dalam diri mahasiswa/i UKMC sesuai dengan nilai-nilai CHAMPION. Tahun 2020 ini, Campus Ministry mengusung tema: Jadilah Sahabat bagi Semua Orang.
Kegiatan LIVE IN yang diadakan rutin setiap tahun ini mengambil tempat yang berbeda-beda. Pada tahun ini, LIVE IN dilaksanakan pada 14 – 18 Februari 2020 di wilayah Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukakarya, atau persisnya di Stasi Sukakarya, Paroki Penyelenggaraan Ilahi Lubuk Linggau. Ada 59 orang yang terlibat dalam LIVE IN kali ini, termasuk para Minister dan pendamping yakni: RP. Anselmus Inharjanto SCJ, Sr. M. Antonita FCh, Bpk. Frans Sugiyana, RD. Ig. Putra Setiahati (pendamping PGSD), dan Sr. M. Michelle FCh (pendamping aspi FIKes). Turut terlibat dalam program ini adalah 16 mahasiswa/i PGSD angkatan 2016 yang melaksanakan kegiatan wajib pengabdian yang termasuk Program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Para peserta LIVE IN mengikuti aktivitas harian di keluarga masing-masing yang ditempati, dengan kondisi tempat tinggal yang sungguh berbeda dibandingkan dengan tempat sehari-hari jika berada di rumah atau kost. Tidak hanya itu, para peserta LIVE IN juga turut membantu pekerjaan dalam keluarga seperti berkebun, memasak, membereskan rumah, dan menjaga toko. Maka, diharapkan peserta LIVE IN dapat memupuk rasa syukur dan mengolah diri agar lebih mempunyai karakter yang kuat dan bertanggung jawab lewat kegiatan harian LIVE IN bersama keluarga baru mereka.
Pada hari Sabtu, 15 Februari 2020, peserta LIVE IN berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan gereja stasi. Peserta dan minister berbaur dengan Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Sukakarya bersama-sama menghidupi semangat dan solidaritas dalam menjaga lingkungan sekitar dengan aksi nyata. Kebersamaan dengan OMK Stasi juga dipupuk pada hari berikutnya, Minggu sore, dengan hiking dan rekreasi ke Danau Gegas, salah satu tempat wisata ikonik di wilayah itu. Dalam perjalanan ke Danau Gegas, para peserta LIVE IN dan OMK saling bercerita, bernyanyi dan berfoto sehingga perjalanan penuh sukacita, seraya menikmati pemandangan pepohonan dan persawahan, sehingga kami berefleksi dan bersyukur atas alam ciptaan Tuhan dan kebersamaan yang boleh dirasakan.
Sementara itu, para peserta LIVE IN khusus Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Angkatan 2016 melakukan pengabdian pembelajaran kepada anak-anak SD di Aula Gereja Stasi Sukakarya. “Senang bisa bertemu dengan anak-anak di Stasi Sukakarya. Mereka antusias belajar dan kami pun dapat menerapkan apa yang kami dapatkan selama proses perkuliahan maupun dalam praktek di sekolah mitra. Puji Tuhan apa yang telah kami persiapkan sebagai metode pembelajaran semua berjalan dengan lancar. Ada tanya jawab, diskusi soal dan kami juga menyiapkan permainan untuk anak-anak saat proses pembelajaran sehingga anak semakin antusias dalam belajar. Selain itu, kami memberikan keterampilan mewarnai untuk kelas 1 SD dan pengerjaan batik cap bagi kelas 2 dan 3 SD,” tutur Maria Angelina Priyanti, perwakilan Mahasiswa PGSD yang turut dalam program KKN ini.
Akhirnya, hari kepulangan kami ke Palembang tiba, yakni Selasa, 18 Februari. Pagi itu, sejak sekitar pukul 06.00, peserta LIVE IN beserta keluarga yang mengantar berhimpun ramai di halaman Gereja Stasi Sukakarya. Rasa haru, bahagia dan tentunya sukacita kebersamaan masih dapat dirasakan. Seolah orang tua angkat mengantar anaknya untuk merantau, buah tangan sebagai oleh-oleh diberikan para orang tua LIVE IN itu, dan melepas kami pergi kembali ke tempat studi. Lambaian tangan sebagai tanda penutup perjumpaan seolah mengingatkan bahwa begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang membuat para peserta LIVE IN mengolah diri dalam pembentukan karakter dan mewujudkan nilai-nilai CHAMPION di wilayah Kecamatan Sukakarya, bersama umat dan warga setempat. Para peserta LIVE IN berharap, sepulang dari kegiatan ini, mereka dapat semakin mempunyai karakter yang baik dan dapat menjadi sahabat bagi semua orang serta semakin dapat mewujudkan nilai-nilai CHAMPION dalam perjalanan hidup selanjutnya.
Atas budi baik RD. Vian Dharma, pastor paroki Lubuk Linggau, yang mengkoordinir umat paroki untuk memfasilitasi transportasi ke dan dari Sukakarya, begitupun dengan hari terakhir itu. Dengan 10 kendaraaan mobil kami dihantar dari dan ke Stasiun Kereta Api Linggau. Semua berjalan lancar dan luar biasa penuh sukacita. Akhirnya, Kereta Api Bukit Sarelo beranjak pukul 09.30 meninggalkan Lubuk Linggau dan menghantar kami dengan selamat hingga kota Palembang. Terima kasih, Sukakarya, atas hospitality-nya.
by : Nira Tania Beda (Pengurus Harian Campus Ministry)