Detil Berita

Peduli Pendidikan Indonesia, UKMC Gelar Konfresi Sekolah Katolik Indonesia

  • by: Master Web
  • 30 August 2017

Dalam rangka Dies Natalis ke-2 Universitas Katolik Musi Charitas melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalah Konferensi Sekolah Katolik Indonesia (KSKI). Kegiatan ini bertema “Membangun Peradaban Bangsa melalui Guru yang Profesional.” Kegiatan ini dilaksanakan pada 21—22 Juli 2017 di Aula Gedung Yoseph, Fakultas Sains dan Teknologi, UKMC. Kegiatan yang diikuti sekitar 230 peserta ini menghadirkan satu pembicara kunci dan tiga narasumber.

 

Pembicara kunci KSKI adalah Prof. H. A. R. Tilaar, M.Sc.ED. yang memaparkan konsepnya tentang terciptanya masyarakat madani Indonesia. Menurutnya, masyarakat madani Indonesia adalah masyarakat yang memiliki dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Untuk mewujudkan masyarakat yang demikian, pembicara kunci yang baru saja menerbitkan buku ini menyatakan bahwa pendidikan memegang peranan penting. Dengan demikian, guru turut berperan dalam perwujudan masyarakat madani tersebut.

 

Berkaitan dengan peranan guru dalam pendidikan, Prof. Anita Lie, Ed.D. memaparkan pentingnya kurikulum dan keikutsertaan guru dalam peracangan, pelaksanaan, hingga evaluasi kurikulum. Dipaparkan guru besar Universitas Widya Mandala Surabaya tersebut, selain peran besar dalam kurikulum, guru juga berperan dalam memberi terang bagi kegelapan. Artinya, guru bersama siswa mencari pengetahuan untuk bersama-sama membangun peradaban bangsa. Menurutnya, peradaban bangsa akan bertumbuh jika masing-masing profesi mendalaminya.

 

Penyampaian materi di atas dilengkapi dengan paparan RP. Dr. Kuntoro Adi, M.A., M.Sc., SJ yang menyampaikan konsepnya tentang pergeseran proses belajar. Menurut Romo Kun, saat ini kegiatan belajar adalah menciptakan jaringan. Oleh sebab itu, implikasinya dalam pembelajaran adalah munculnya pedagogi konektivisme.

 

Untuk semakin meneguhkan para peserta KSKI, Drs. St. Kartono, M.Hum memberikan sharing pengalamannya selama menjadi guru. Ia menyatakan bahwa guru haruslah bangga terhadap profesinya. Dengan demikian, guru perlu merefleksi ulang pekerjaannya karena guru bukanlah pekerja pabrik. Tak heran jika perilaku guru akan lebih diingat oleh siswa daripada apa yang telah disampaikannya di dalam kelas.

 

Sharing pengalaman tidak hanya dilakukan oleh narasumber KSKI saja, tetapi juga dilakukan oleh peserta KSKI. Para peserta yang telah menulis esai dan terpilih menyampaikan pengalamannya dalam enam sesi parallel. Selain peserta, Dr. (HC) Martha Tilaar (Direktur PT Sari Ayu Martha Kosmetika) juga menyampaikan gagasannya dalam sesi parallel dengan memaparkan konsepnya dalam menggali jiwa enterpreuner siswa.

KSKI 2017