Detil Berita

Camp Fire 2017: Coloring New Changes In Diversity

Campus Ministry (CM) Universitas Katolik Musi Charitas menyelenggarakan Camp Fire pada 23-24 September 2017. Camp Fire merupakan program CM yang dilaksanakan setiap setahun sekali sebagai kegiatan untuk mengenalkan CM kepada para mahasiswa-mahasiswi baru sekaligus sebagai upaya untuk membangun kebersamaan, keakraban dan kerja sama para mahasiswa UKMC. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 120 mahasiswa dari tiga fakultas ini didampingi oleh para Minister CM yaitu Rm. Louis Antony Wijaya SCJ, Drs. Frans. Sugiyana dan Sr. M. Antonita FCh. Camp Fire 2017 mengangkat tema “Coloring New Changes in Diversity”

 
Acara yang digelar di lapangan futsal dimulai pkl. 16.30 WIB dan berlangsung meriah dan akrab karena dikemas dengan macam-macam permainan dinamika kelompok. Pada hari pertama ini peserta diajak lebih dalam mengenal CM dan berbagai macam program serta kegiatannya. Selain itu, Rm. Louis SCJ menyampaikan materi untuk mengolah tema Camp Fire. Ia menegaskan bahwa perbedaaan adalah sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri namun kenyataan yang harus diterima dan disyukuri sebagai bagian dari rencana dan kehendak Allah. Manusia hidup dalam kenyataan akan perbedaan tersebut, maka sudah selayaknya dan seharusnya manusia menghargai dan menghormati perbedaan dengan saling melengkapi dan saling memperkaya guna mewujudkan hidup bersama yang indah, rukun dan damai. “Kita hidup di Indonesia yang mempunyai keragaman budaya, suku dan agama. Keragaman di Indonesia harus dirangkul. Terlahir sebagai orang Indonesia bukanlah pilihan tapi takdir kita. Keragaman itulah yang menjadi kekuatan kita sebagai Indonesia. Civitas akademika UKMC bisa menyumbangkan ‘warna’ baru dalam keberagaman itu dengan membangkitkan kesadaran bahwa berbeda itu indah”, katanya. Lebih lanjut ia berharap, “Setiap mahasiswa UKMC mesti mampu membangun persaudaraan dengan setiap orang dari latar belakang suku, budaya dan agama yang berbeda”. Sesi kegiatan malam ini dipuncaki dengan renungan dan prosesi lilin kasih yang dipandu oleh Bapak Frans Sugiyana. Sembari mengelilingi api unggun, para mahasiswa diajak untuk merumuskan harapan akan masa depan dan membawanya dalam doa.

 
Pada hari kedua, kegiatan dimulai pada pkl. 05.30 WIB dengan senam kebugaran. Pada hari ini, para peserta diajak untuk belajar membangun kerja sama tim, kreatifitas, daya juang melalui kegiatan outbond. Ada lima jenis permainan yang digunakan yaitu Plate on The Fly, Jumping Ball Wars, Jembatan Bola, Bulldozer dan Pipa Bocor. Semua permainan itu dikerjakan dalam tim. Tim yang beranggotakan orang-orang yang berlatar belakang berbeda ini menjadi sarana untuk belajar membangun kebersamaan dalam perbedaan. Perbedaan bukan menjadi alasan untuk hidup secara eksklusif dalam kotak-kotak yang memisahkan namun menjadi kesempatan untuk saling belajar dan saling memperkaya guna mewujudkan kehidupan bersama yang indah, rukun dan damai. Seusai outbound, peserta yang dibagi dalam 10 kelompok menampilkan kemampuan dan bakat mereka dalam pentas seni.